Setelah satu tahun belakangan ini mencantumkan (mendaki gunung) dalam list gue dan mentargetkannya. Akhirnya ter-realisasi juga. Pendakian pertama gue ter-realisasi di tahun baru ini 2017 tepatnya pada tanggal 18-19 januari kemarin. Alhamdulillah....
Gunung yang pertama kali gue daki adalah gunung cikuray yang terletak di desa cilawu kab.garut jawa barat. Gunung cikuray ini memiliki ketinggian 2821mdpl (meter diatas permukaan laut). Apasih alasan kenapa pilih gn.cikuray ? Yang jelas sih karna letaknya masih di jawa barat (masih ke jangkau). Yang pasti budget tidak terlalu besar. Hehe...
Pendakian gue kali ini ditemani dengan 3 teman gue di kampus, yang mana ketiga teman gue ini sudah pernah mendaki sebelumnya dan cuma gue yang amatir atau baru pertama kali. ketiga temen gue itu 2 diantaranya satu jurusan yakni teknik industri dengan gue, yaitu Abdul Latif dan Dika Andisti. yang mana latif dan dika ini partner gue banget, gak cuma kuliah tapi juga ngasisten lab. Wkwk, dan satu lagi yaitu Chaldera Larasati dia temen main gue dari jurusan teknik informatika. jadi dalam pendakian kali ini terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan. Yosh! Sebelum mendaki tentunya kita buat itinenary terlebih dahulu. Estimasi biaya, waktu. List barang bawaan. Dll. Setelah semuanya siap, kita tinggal tunggu jadwal keberangkatan.
Pendakian kami memang agak ber-resiko yang mana kami memilih mendaki disaat musim hujan, dan kami memilih jalur mendaki via pemancar yang mana jalur ini terkenal dengan tracknya yang sepanjang jalan menuju puncak adalah tanjakan. Latihan fisik diperlukan sebelum mendaki via jalur ini. Karna banyak sebutan unik untuk jalur ini yang mana salah satunya adalah "lutut ketemu dada" kebanyang nggak tuh ? Haha. Oke, langsung aja gue mau cerita seputar perjalanan kami kali ini.
18 Januari 2017
Hari H akhirnya tiba, pagi itu semua berkumpul dikost-an gue sebagai meet point dan kami memutuskan untuk jalan pukul 08.00 wib dari kost-an menuju terminal bekasi. Dari kosan menuju terminal bekasi kami memesan grabcar, biayanya 40k. Setibanya di terminal bekasi, kami harus menunggu terlebih dahulu bus tujuan garut, karna saat itu busnya belum datang. Kami menunggu lama hampir 20menitan menunggu, setelah menunggu lama akhirnya bus yang kami tunggu tiba dan kami langsung menaikinya. Kami naik bus primajasa kelas ekonomi relasi (bekasi-garut). Harga tiket bus 40k. Kami memilih kelas ekonomi karna lebih murah, adapun kelas bisnis yaitu seharga 55k.
Kami take off dari terminal bekasi pukul 09.15 wib. Perjalanan yang kami tempuh sekitar 7jam. Kami lupa ternyata bus harus memutar jalur untuk menghindari perbaikan jembatan di ruas tol purbaleunyi. Kami tiba di garut sekitar pukul 17.15 wib.
Setibanya di terminal garut, kami isi tenaga terlebih dahulu. Setelah itu kami bertanya pada orang disekitar terminal tentang angkutan untuk menuju daerah gn.cikuray. karna kita tiba terlalu sore dan tidak ada barengan pendaki lain. Akhirnya kita terpaksa mencarter angkutan seharga 225k untuk 4 orang. Awalnya pihak carter mematok di harga 350k. Setelah negosiasi keras, deal lah kami diharga segitu. FYI: semakin banyak rombongan harga juga akan semakin murah. Berhubung kami ber-4 dan tidak ada pendaki lain. Ya tak ada pilihan lain. Harga 225k itu relasi dari terminal garut sampai pos pemancar.
Selama perjalan menuju pos pemancar kami disuguhkan pemandangan indah, dengan hamparan kebun teh yang begitu banyak. Jalan menuju pos pemancar berupa bebatuan, lumayan membakar kalori. Haha. Ditengah perjalanan menuju pemancar kami berhenti sejenak untuk menulis datar pendakian dan membayar simaksi sebesar 10k. Kami tiba di pos pemancar setelah magrib sekitar pukul 18.30 wib.
Pemancar > Pos 1.
Setibanya di pos pemancar kami langsung prepare, dan berbenah diri untuk mengganti pakaian pendakian, mempersiapakan segalanya disana. kami memilih melakukan pendakian malam. Kami mulai mendaki sekitar pukul 19.15 wib. Dari pos pemancar kami sudah di suguhkan dengan track menanjak, membelah perkebunan teh. Waktu tempuh yang kami lalui dari pos pemancar menuju pos 1 sekitar 30 menit. Pos 1 ditandai dengan adanya bangunan warung dan anda bisa mengisi perbekalan terlebih dahulu di pos 1. Berhubung saat itu malam, ya jadi warungnya tutup.
Pos 1 > Pos 2
Setelah melewati pos 1 selanjutnya kami menuju pos 2. Perpindahan ini memerlukan waktu yang lama, sekitar 1 jam 20 menit. mungkin ini treck yang paling panjang dibanding dengan perpindahan pos lain. medan yang dilewati menuju pos 2 juga cukup menanjak dan panjang. Untuk menuju pos 2 kami harus berpindah suasana yang semula masih daerah perkebunan, kali ini kita mulai memasuki kawasan hutan. Beberapa kali kami istirahat selama menuju pos 2 dan berharap supaya cepat sampai. Karna lelah dengan treck panjangnya.
Pos 2 > Pos 3
Setelah melewati pos 2, kami disuguhkan tanjakan yang lebih estreme lagi. Bisa dibilang ini tanjakan yang parah. Jarak dari pos 2 menuju pos 3 tidak terlalu jauh, cuman karna medannya luarbiasa menanjak jadi butuh waktu yang lumayan lama juga. selain itu kami juga melakukan pendakian malam yang mana harus meraba jalan terlebih dahulu. Dan itu cukup menyita waktu. Terlebih salah satu teman kami sudah merasakan tidak enak badan selagi di pos 1. Jadi kami harus berjalan slowly. Kami tiba di pos 3 sekitar pukul 23.30. Kami memutuskan untuk camp di pos 3. Sebelum mendirikan tenda kami makan bekal nasi yang kami beli dari bawah dengan lauk ayam,ati ampela, dan kentang. Rasanya enak. Lumayan buat ganjal perut. Hehe. Area di sekitar pos 3 tidak terlalu besar, dengan posisi tanah yang miring juga. Akhirnya kami menggelar tenda dengan posisi cukup miring. Dan kami memutuskan untuk istirahat hingga pukul 02.30 untuk melanjutkan summit.
Pos 3 > Pos 4.
alarm berbunyi pukul 02.15 , selanjutnya kami bangun dan prepare untuk summit. Kami meninggalkan carrier kami di dalam tenda dan hanya membawa barang bawaan penting serta beberapa logistik. Treck dari pos 3 menuju pos 4 juga tidak kalah ekstreme dari treck sebelumnya. Masih terdapat tanjakan lutut bertemu dada. Ini cukup melelahkan kami. Rasanya tidak sabar untuk segera sampai di pos 4. Setibanya di pos 4. Kami melihat pendaki lain yang melakukan istirahat di pos ini. Kami lanjut lagi untuk melanjutkan ke pos 5. Waktu tempuh pos 3 > 4 sekitar 1 jam.
Pos 4 > Pos 5.
Perjalanan kami lanjutkan, jarak dari pos 4 menuju pos 5 ini tidak terlalu jauh. Dengan medan yang masih menanjak tentunya. Tidak ada bonus selama perjalanan. Waktu tempuh pos 4 > pos 5 adalah kurang dari 1 jam.
Pos 5 > pos 6.
Sedikit lagi sampai, semangat! Kata-kata itu yang sering kali kami ucapkan secara bergantian untuk menyemangati teman kami yang kelelahan. Puncak sudah mulai terlihat, batas vegetasipun mulai terlihat. Dikirain puncak, nggak taunya pos 6. Pos 6 memang kerap kali disebut puncak bayangan. Kami tiba di pos 6 ini sekitar pukul 04.00. kondisi di pos 6 cukup lebar. permukaannya juga datar. Anda bisa melakukan camp aman disini. Karna dari pos 1-5 permukannya miring. Jadi ngecamp juga agak was-was.
Pos 6 > Pos 7
Setelah melewati pos 6. Jalan mulai mengecil alias setapak. Ternyata cukup jauh dari pos 6 menuju pos 7. Jalanan menuju pos 7 mulai didominasi bebatuan. Bukan tanah lagi seperti pos 1-6. Kami tiba di pos 7 sekitar pukul 05.00. Ternyata sudah banyak sekali pendaki lain yang mendirikan tenda di pos 7 ini. Germis kecil pun mulai menyerang. Kami lanjut saja karna sebentar lagi puncak. Semangat!!
Pos 7 > Puncak.
Whoaaaa, akhirnya kami sampai puncak. Dan tim kami yang pertama kali tiba di puncak. Kami tiba di puncak sekitar pukul 05.21 wib. Dengan kondisi di puncak yaitu angin, berkabut, dingin (brrrr). Nggak sangka sampai puncak. Setibanya di puncak kami langsung mengelurakan nesting dan logistik untuk memasak perbekalan supaya badan hangat. Tak lama pendaki lain pun mulai berdatangan. Kondisi masih berkabut. Kota garut belum terlihat. Sekitar pukul 06.00 kabut mulai menghilang dan amazing view mulai terlihat. Tampak gunung papandayan, dengan kepulan asap kawahnya. Gumpalan awan yang luar biasa indah. Whoaa, kami sibuk untuk menabadikan momen ini tentunya. Akhirnya kami menginjakan kaki juga di ketinggian 2821mdpl. Bersyukur. Alhamdulillah. Sungguh kami sangat menikmati momen di puncak gunung. Kami memutuskan untuk turun dari puncak pukul 08.00. Whoaaaa... mantaaaap!!!! Akhirnya gue ngerasain injak kaki di puncak tertinggi ke 4 di jawabarat. Semua serasa terbayar setelah tiba di puncak. Ya memang benar. Rasanya nggak mau turun. Pokoknya Cikuray via Pemancar gokil!!!! Bikin capek, luar biasa pegel.
Berikut ada beberapa tips apabila ingin melakukan pendakian via pemancar:
1. Disarankan melakukan latihan fisik sebelum menadaki karna medannya yang keseluruhan menanjak.
2. Spot untuk mendirikan tenda yang baik kiranya ada di pos 6 &7. Karna dikedua pos tersebut lumayan luas dan jaraknya sudah hampir dekat dengan puncak. Posisi tanah juga datar, tidak seperti pos lainnya yang miring.
3. Siapkan uang yang banyak kalau ingin membeli souvenir, karna lumayan mahal. Harga gantungan: 10k. Sticker: 5k. Dan t-shirt: 90k. Itu harga per-januari 2017. Wkwk
Berikut Review Cost dari kosan (pondok kelapa,jaktim) ke Garut.
1. Grab car: 40k atau 10k/org (term bekasi).
2. Bus primajasa (ekonomi): 40k/org
3. Charter angkutan ke pos pemancar: 225k atau 57k. (karna ber-4 jadi lebih mahal)
4. Simaksi : 10k/org
Total: 117k sekali jalan. (Diluar logistik dan keperluan pribadi lainnya). Jika dihitung PP sekitar 234k. Bisa dibilang 250k untuk transport aman lah.
Untuk foto2/dokumentasi belum saya masukan, kalau anda penasaran anda bisa cek di instagram saya: @kokoerlando , saya juga sangat berterimakasih kepada Allah SWT. Kedua Orang tua saya dan 3 rekan saya. Yaitu Abdul latif, Chaldera Larasati dan Dika Andisti. Kalian luar biasa !!!!
Untuk cerita turun gunung, coming soon di post berikutnya yaa. See u. Thx for read my write.
Bikin iri ih, next time ajak2 lah ��
BalasHapusHahaha, sorry ya. Any time lah merbabu kalo gak sumbing.
Hapus