Seperti janjiku kemarin, postingan kali ini bercerita tentang pengalaman kami saat turun gunung alias kelar muncak. okay, let see!!!
19 Januari 2017
Setelah puas kami menikmati view yang luarbiasa indah di ketinggian 2821mdpl, akhirnya kami putuskan untuk turun pada pukul 08:15wib. Tentunya kami turun tidak dengan tangan kosong, yang jelas smartphone kami terisi penuh dengan foto-foto narsis kami dan juga video. Hehe. Selain foto dan video kami juga membawa turun sampah dari logistik yang kami bawa. Karna miris melihat puncak gunung cikuray yang katanya tidak sebersih dulu, karna sekarang banyak sampah.
Situasi saat turun sangat berbeda dengan saat mendaki, yang mana waktu tempuh saat turun ini lebih cepat. Tak jarang kami lari saat turun gunung. Jikalau saat naik situasinya adalah gelap dan trecknya tidak terlihat. Nah, pada saat turun barulah kami menyadari kalau ternyata semalam kami lewat treck yang benar-benar ngeri,ekstreme,dan parah luar biasa. Dalam hati gue berkata "gila, semalem gue lewatin jalan kaya begini ? Mustahil !!!"
Dari puncak cikuray menuju basecamp di pos 3. Hanya kami tempuh dengan waktu 1 jam lebih dikit. Andis dan dera yang semula pada saat mendaki kelelahan atau seringkali meminta istirahat, justru pada saat turun malah berbalik. Mereka justru dengan gesitnya turun sambil lari dan tak jarang meninggalkan gue dan latif. Hahaha, entah kesambet apaan mereka bisa secepat itu. Mereka beranggapan justru turun gunung lebih asyik. Karna bisa sambil lari bahkan parkour. Hmmmm....
Pos demi pos kita lewati begitu cepat. Tibalah kami di basecamp (pos 3) pada pukul 09 lewat. Kami langsung istirahat sejenak hingga jam 10. Lepas istirahat, tiba-tiba hujan turun. Sembari menunggu hujan reda, dera membuatkan kami super bubur buat ganjal perut. Kemudian gue dan latif, mulai membereskan barang bawaan, dan juga tenda. Setelah kami membereskan barang bawaan masing-masing. Kami lanjutkan perjalanan turun menuju pos pemancar. Sebelum sampai pos pemancar tentunya kami harus melewati pos 2 dan 1 terlebih dahulu.
Kami turun dari pos 3 sekitar pukul 10.30 wib. Dengan kondisi cuaca berkabut dan gerimis kecil-kecil. Sebelum turun kami memberitahu pihak carter mobil supaya menjemput kami di pemancar. Untungnya ada sinyal. Hehe. Turun dari pos 3 dengan posisi membawa carrier lumayan membuat pundak gue pegel. Gak jarang juga gue yang minta istirahat duluan. Padahal kalo di liat-liat cuma bawa carrier dengan 55L doang, maklum lah pendakian pertama. Amatir pula. Hehe.
Turun gunung menurut gue hal yang paling capek sih, ya walaupun waktunya gak begitu lama kaya pas naik. Karna tenaga kita udah dikuras diawal, jadi kerasa banget capeknya, apalagi saat turun kaki jadi tumpuan utama. Rasanya pegel setengah mampus, terlebih treck yang dilewatin gak mengenakan mata. "Ngeliatnya aja udah males, apalagi surih ngelewatin-.-" perjalanan menuju pos 2 itu melelahkan, naiknya aja capek. Pas turun justru lebih capek, rasanya pengen cepat sampai. Whoaaa.
Pos 2 akhirnya kami lewati, sekarang giliran menuju ke pos 1. Dalam benak gue "wah, ke pos 1 nih! pasti lama deh, ini kan treck yang paling panjang" dan ternyata benar aja, perjalanan turun dari pos 2 menuju pos 1 ini bisa dibilang yang paling melelahkan. Tenaga yang tersisa tinggal sedikit. Perlahan demi perlahan kami paksa diri supaya cepat sampai di pos 1. Tentunya dengan banyak istirahat akhirnya waktu tempuh juga menjadi lama. Perjalanan menuju pos 1 dari pos 2 kami tempuh sekitar 1 jam. Whoaaa itu lama. Karna kebanyakan istirahat. Wkwk. Setelah berjalan cukup lama akhirnya kami melihat bangunan yang berada di pos 1. Yosh! Sedikit lagi sampai...
Pos 1 tinggal sedikit lagi, tetapi kami memilih untuk beristirahat sejenak sebelum sampai di pos 1. Dera dan andis malah main perosotan menggunakan sepatunya. Seru sih, like a child !! Mereka melakukan hal itu untuk menyiasati ke-Bete an yang dihadapi karna treck yang luar biasa melelahkan. Gue juga kadang ikut-ikutan mereka sedikit. Hehe. Setelah beristirahat, kami tibalah di pos 1 dan tidak melakukan istirahat disini, alias lanjut pos pemancar!!!! (Semua pengen buru-buru sampai).
Pemancarpun sudah terlihat, yes bentar lagi. Perkebunan teh pun sudah kita lewati. Ditengah perjalanan menuju pemancar, dera tiba-tiba manja pengen gandengan tangan sama gue. Eh nggak taunya dia malah mendorong gue sampe jatoh ke kebun orang. Jatoh dengan posisi membawa carrier membuat gue susah buat bangun, ditambah lagi kondisi badan udah capek banget. Gue berasa seperti kecoa yang gak bisa balik ke posisi awal. Ahahaha. But it's okay! Lagi-lagi itu trick dera supaya menghilangkan kejenuhan akan treck cikuray. Gue pun terhibur *lol.
Kebun teh sudah kami lewati, dan akhirnya kami tiba di pos pemancar pada pukul hampir setengah 2 siang. Cuaca pada saat tiba di pos pemancar adalah hujan lebat. Untungnya kami sampai pemancar tepat waktu jadi nggak hujan-hujanan. Setibanya disana akang carter mobil pun sudah tiba. Kami memutuskan untuk berbenah diri hingga pukul 15.00wib.
Kami memanfaatkan waktu itu untuk makan mie instan, nge-teh, makan gorengan, mandi, membeli souvenir, hingga membenahi carrier supaya mantap kami bawa pulang. Kami bahagia sudah bisa naik ke puncak cikurau dan turun hingga ke pemancar dengan selamat. Selanjutnya kami melanjutkan untuk menuju ke terminal garut.
Kami berangkat dari pemancar pukul 13 lewat. Karna menurut informasi yang kami dengar. Pemberangkatan terakhir bus tujuan jakarta/bekasi dari terminal garut itu pukul 17. Tentunya kami nggak mau ketinggalan dong. selama diperjalanan menuju terminal kami tidur. Saking lelahnya. Ternyata akang carter tidak mengantarkan kami ke terminal, melainkan langsung mencarikan bus yang ingin kami naiki. Sampailah kami di bus yang akan kami naiki. Kami langsung memindahkan barang bawaan kedalam bagasi bus. Tak lupa untuk membayar sewa carter angkutan sebesar 200k (harga tersebut sesuai kesepakatan diawal pendakian).
Naiklah kami di dalam bus dengan tujuan bekasi. Selama perjalanan kami tidur. Dan kami tiba di terminal bekasi sekitar pukul 22. Kemudian kami langsung memesan grab car. Dan akhirnya kami tiba di kosan dengan selamat. Dengan kondisi badan yang luar biasa capek, pegal dibagian lutut, paha, pundak, dan pinggang. Yeay! Akhirnya kami bisa tidur dengan pulas.
Berikut Tips pada saat turun gunung versi gue:
1. Disarankan untuk membawa tongkat supaya perjalan turun lebih enak dan nyaman.
2. Jangan lupa kabari pihak carter mobil selagi masih diatas gunung untuk menjemput tim kalian sebelum kalian tiba dibawah. Supaya tidak waiting time.
3. Letakkan baju ganti atau peralatan yang dibutuhkan untuk mandi (kalau mau mandi) dibagian atas carrier. Supaya tidak capek membongkar ulang.
Pendakian ini merupakan pendakian pertama gue, dan gak bakal terlupakan pastinya. Ini pengalaman yang cukup menarik. Dan yang pasti bisa diceritakan kepada orang tua, teman/kerabat. Alhamdulillah. Makasih yaaa latif,dika, dan dera. Ditunggu trip selanjutnya....
*maaf foto-foto treck, saat naik ataupun turun tidak ada.
Komentar
Posting Komentar